Kehidupan
merupakan sebuah jalan yang panjang yang penuh dengan rintangan. Coba tanyakan
kepada bar-tailed godwits (sejenis burung), European eels (belut Eropa),
estuarine crocodiles (sejenis buaya) and Northern elephant seals (gajah laut)
bagaimana "perjalanan" hidup mereka. Keempat hewan tsb merupakan
hewan petualang. Mari kita lihat bagaimana "kisah unik" perjalanan
mereka.
1. Bar-Tailed Godwit
Selama dua kali dalam
setahun, bar-tailed godwit, sejenis burung petualang akan menempuh
perjalanan sepanjang 14.000 mil (sekitar 22.530,816 kilometer dari Alaska
(belahan bumi utara) hingga Selandia Baru (belahan bumi selatan) dan akan
kembali lagi ke lokasi semula saat musim semi. Menakjubkan bukan? Burung
ini dapat menempuh jarak sejauh itu dengan terbang selama 8 hari tanpa
berhenti sejenak untuk makan maupun istirahat.
Bandingkan dengan burung lain, yang hanya bisa menempuh jarak dua kali
lebih pendek dari bar-tailed godwit. Dan bandingkan dengan pesawat
terbang buatan manusia, yang hanya bisa bertahan untuk terbang di udara selama
82 jam (sekitar 3 hari 10 jam).
Bagaimana bisa burung kecil ini
bisa mencapai tujuannya di belahan bumi selatan nun jauh di sana tanpa
tersesat? Burung ini mungkin memiliki kompas alami dalam tubuh mereka.
Mereka juga hemat dalam menggunakan energi saat terbang dan memiliki bentuk
tubuh yang aerodinamis.
2. European Eel
Berbicara mengenai petualang yang
mengesankan, tak lengkap rasanya jika tak membicarakan belut satu ini. European
eel alias belut Eropa berenang dari Eropa menuju laut Sargasso
(berlokasi di utara Atlantik) sejauh 3.418 mile (sekitar 5.500,74
kilometer).
Mereka melakukan perjalanan sejauh itu
hanya untuk melakukan perkimpoian dan bertelur. Ketika telurnya menetas,
belut ini akan kembali ke Eropa. Seperti bar-tailed godwit, mereka
juga hemat dalam mengkonsumsi energi saat bertualang.
3. Estuarine Crocodiles
Buaya muara ini memiliki panjang hampir 7
meter dan berat hampir 450 kg. Buaya ini juga diketahui bisa menyebrang
samudera untuk menuju tempat tujuannya. Dulu, orang-orang akan terkejut
sekali jika melihat buaya ini mendekati pantai. Hewan ini banyak ditemukan di
sungai, rawa dan muara payau, dan akan kembali ke lautan saat pasang. Saat
surut, buaya ini akan kembali ke tepi pantai.
4. Northern Elephant Seals
Penghuni asli samudera Pasifik ini
menghabiskan banyak waktunya dengan melakukan perjalanan untuk mencari tempat
makan hingga Alaska. Gajah laut jantan secara spesifik akan menghabiskan kurang
lebih 250 hari dalam setahun menempuh jarak lebih dari 13.000 mile (sekitar
20.921,472 kilometer)Sedangkan betinanya, biasa melakukan travelling selama 300
hari dalam setahun (cutinya 65 hari ) dan menempuh jarak 11.000 mile (sekitar
17.702,784 kilometer).
Tidak ada mamalia lainnya selain Northern
elephant seal ini yang menghabiskan waktu selama itu untuk bertualang.
Jika sedang "nganggur" alias tidak bertualang, mereka biasanya akan
melalukan perkimpoian :kimpoi: ataupun berganti (lapisan) kulit.
5. Ikan Salem
Pada musim bertelur, ikan salem akan
berbondong-bondong kembali ke tempat asal ikan ini dilahirkan, di sungai jauh
di atas dataran tinggi. Perjalanan ikan salem dari laut menuju hulu sungai
memerlukan pengorbanan. Banyak rintangan, bahaya alam yang keras harus
dihadapinya. Perjalanan ribuan kilometer, ombak besar, arus deras, batu karang
yang tajam dan bahkan dengan melawan arus dilaluinya di laut.
Memasuki sungai, ikan salem kembali
menempuh arus deras, terkaman binatang pemangsa, bukit yang terjal, dan segala
macam jerat manusia. Untuk mencapai tujuan di hulu sungai yang ada di tempat
tinggi, ikan salem harus berjuang melompati jeram dan air terjun, atau
bendungan yang tinggi. Ikan itu harus berenang dengan kecepatan 30 kilometer
per jam agar mempunyai daya lompat setinggi tiga setengah meter!.
Semua rintangan dan bahaya tidak
mengurungkan niat ikan salem untuk bertelur. Tubuh yang terluka akibat benturan
bebatuan sungai tidak bisa membuat surut. Satu tujuan dilakukan untuk
meneruskan generasi. Sesampai di hulu sungai, dalam keadaan lelah dan terluka,
ikan salem mencari tempat terbaik bagi sarangnya, meletakkan telurnya dan
akhirnya mati.
6. Monarch Butterfly
Kupu-kupu Monarch adalah jenis kupu-kupu yang termasuk
ke dalam famili Danaidae. Kupu-kupu ini memakan tanaman perdu tahunan,
Asclepias L. yang merupakan tanaman beracun pada sebagian hewan.
Senyawa
kimia dari tanaman tersebut akan terakumulasi hingga kupu-kupu mencapai fase
dewasa dan menjadi pertahanan dirinya. Predator, seperti burung akan
menghindari kupu-kupu Monarch karena rasanya yang tidak enak untuk
dimakan. Kupu-kupu ini memiliki sayap berwarna coklat terang dengan batas
garis hitam dan titik-titik putih. Setiap tahunnya, kupu-kupu ini dapat
bermigrasi dari wilayah Kanada ke Meksiko yang berjarak tempuh 4.500 km dengan
jarak tempuh 80 km per hari. Populasi kupu-kupu ini akan tiba di Meksiko
pada awal November dan tinggal di daerah hutan cemara Michoacan hingga bulan
Februari.
No comments:
Post a Comment