Sunday, August 7, 2016

6 Hewan Petualang Paling Ekstrim di Dunia


     Kehidupan merupakan sebuah jalan yang panjang yang penuh dengan rintangan. Coba tanyakan kepada bar-tailed godwits (sejenis burung), European eels (belut Eropa), estuarine crocodiles (sejenis buaya) and Northern elephant seals (gajah laut) bagaimana "perjalanan" hidup mereka. Keempat hewan tsb merupakan hewan petualang. Mari kita lihat bagaimana "kisah unik" perjalanan mereka. 


1. Bar-Tailed Godwit


  
   Selama dua kali dalam setahun, bar-tailed godwit, sejenis burung petualang akan menempuh perjalanan sepanjang 14.000 mil (sekitar 22.530,816 kilometer dari Alaska (belahan bumi utara) hingga Selandia Baru (belahan bumi selatan) dan akan kembali lagi ke lokasi semula saat musim semi. Menakjubkan bukan? Burung ini dapat menempuh jarak sejauh itu dengan terbang selama 8 hari tanpa berhenti sejenak untuk makan maupun istirahat. 

     Bandingkan dengan burung lain, yang hanya bisa menempuh jarak dua kali lebih pendek dari bar-tailed godwit. Dan bandingkan dengan pesawat terbang buatan manusia, yang hanya bisa bertahan untuk terbang di udara selama 82 jam (sekitar 3 hari 10 jam).

    Bagaimana bisa burung kecil ini bisa mencapai tujuannya di belahan bumi selatan nun jauh di sana tanpa tersesat? Burung ini mungkin memiliki kompas alami dalam tubuh mereka. Mereka juga hemat dalam menggunakan energi saat terbang dan memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis.

2. European Eel


  
   Berbicara mengenai petualang yang mengesankan, tak lengkap rasanya jika tak membicarakan belut satu ini. European eel alias belut Eropa berenang dari Eropa menuju laut Sargasso (berlokasi di utara Atlantik) sejauh 3.418 mile (sekitar 5.500,74 kilometer). 

  Mereka melakukan perjalanan sejauh itu hanya untuk melakukan perkimpoian dan bertelur. Ketika telurnya menetas, belut ini akan kembali ke Eropa. Seperti bar-tailed godwit, mereka juga hemat dalam mengkonsumsi energi saat bertualang.

3. Estuarine Crocodiles



    Buaya muara ini memiliki panjang hampir 7 meter dan berat hampir 450 kg. Buaya ini juga diketahui bisa menyebrang samudera untuk menuju tempat tujuannya. Dulu, orang-orang akan terkejut sekali jika melihat buaya ini mendekati pantai. Hewan ini banyak ditemukan di sungai, rawa dan muara payau, dan akan kembali ke lautan saat pasang. Saat surut, buaya ini akan kembali ke tepi pantai.

4. Northern Elephant Seals


     
    Penghuni asli samudera Pasifik ini menghabiskan banyak waktunya dengan melakukan perjalanan untuk mencari tempat makan hingga Alaska. Gajah laut jantan secara spesifik akan menghabiskan kurang lebih 250 hari dalam setahun menempuh jarak lebih dari 13.000 mile (sekitar 20.921,472 kilometer)Sedangkan betinanya, biasa melakukan travelling selama 300 hari dalam setahun (cutinya 65 hari ) dan menempuh jarak 11.000 mile (sekitar 17.702,784 kilometer).

     Tidak ada mamalia lainnya selain Northern elephant seal ini yang menghabiskan waktu selama itu untuk bertualang. Jika sedang "nganggur" alias tidak bertualang, mereka biasanya akan melalukan perkimpoian :kimpoi: ataupun berganti (lapisan) kulit.


5. Ikan Salem





    Pada musim bertelur, ikan salem akan berbondong-bondong kembali ke tempat asal ikan ini dilahirkan, di sungai jauh di atas dataran tinggi. Perjalanan ikan salem dari laut menuju hulu sungai memerlukan pengorbanan. Banyak rintangan, bahaya alam yang keras harus dihadapinya. Perjalanan ribuan kilometer, ombak besar, arus deras, batu karang yang tajam dan bahkan dengan melawan arus dilaluinya di laut.

  Memasuki sungai, ikan salem kembali menempuh arus deras, terkaman binatang pemangsa, bukit yang terjal, dan segala macam jerat manusia. Untuk mencapai tujuan di hulu sungai yang ada di tempat tinggi, ikan salem harus berjuang melompati jeram dan air terjun, atau bendungan yang tinggi. Ikan itu harus berenang dengan kecepatan 30 kilometer per jam agar mempunyai daya lompat setinggi tiga setengah meter!.

     Semua rintangan dan bahaya tidak mengurungkan niat ikan salem untuk bertelur. Tubuh yang terluka akibat benturan bebatuan sungai tidak bisa membuat surut. Satu tujuan dilakukan untuk meneruskan generasi. Sesampai di hulu sungai, dalam keadaan lelah dan terluka, ikan salem mencari tempat terbaik bagi sarangnya, meletakkan telurnya dan akhirnya mati.

6. Monarch Butterfly


  
  Kupu-kupu Monarch adalah jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam famili Danaidae. Kupu-kupu ini memakan tanaman perdu tahunan, Asclepias L. yang merupakan tanaman beracun pada sebagian hewan. 

     Senyawa kimia dari tanaman tersebut akan terakumulasi hingga kupu-kupu mencapai fase dewasa dan menjadi pertahanan dirinya. Predator, seperti burung akan menghindari kupu-kupu Monarch karena rasanya yang tidak enak untuk dimakan. Kupu-kupu ini memiliki sayap berwarna coklat terang dengan batas garis hitam dan titik-titik putih. Setiap tahunnya, kupu-kupu ini dapat bermigrasi dari wilayah Kanada ke Meksiko yang berjarak tempuh 4.500 km dengan jarak tempuh 80 km per hari.  Populasi kupu-kupu ini akan tiba di Meksiko pada awal November dan tinggal di daerah hutan cemara Michoacan hingga bulan Februari.

No comments:

Post a Comment